Friday 4 August 2023

BESI BETON



Besi beton ialah besi yang digunakan guna penulangan konstruksi beton. Sebutan yang juga populer ialah beton bertulang. Besi beton tulangan pada prinsipnya mempunyai dua bentuk yaitu beton ulir dan besi beton polos. Masing-masing juga disebut dengan plain bar dan deformed bar.Besi beton yang polos mempunyai penampang bundar dengan permukaan yang lumayan licin maupun tidak bersirip sedangkan besi beton ulir mempunyai bentuk permukaan berupa sirip melintang maupun rusuk memanjang dengan pola tertentu.
Material Besi Beton mengandung komposisi kimia mulai dari Carbon, Shulpur, Phosphorus dan biji besi. Kekerasan material ini sangat tinggi, sehingga kekuatan tariknya juga tinggi. Oleh karena itu besi beton sering digunakan sebagai tulang dalam membuat dinding cor.

 Sejarah Besi Beton

Perlu diketahui bahwa penggunaan beton pertama kalinya dilakukan oleh warga Perancis bernama Joseph Mounir dan Joseph Lambut. Hal ini terjadi pada tahun 1850. Saat itu keduanya tengah membuat perahu dan beton yang diberi tulang terbuat dari kawat besi disusun secara paralel. Berkat karyanya itu, Joseph Lambot dan Joseph Moenir dinyatakan sebagai penemu dari adanya konsep beton bertulang.

Pada Tahun 1867 Joseph Munir berhasil mendapatkan hak paten dari karya yang dibuatnya yakni sebuah kolam penyimpanan air yang bahannya terbuat dari beton dan diberi tulang konstruksi anyaman tulang. Besi penggunaan beton ini bisa membentuk konstruksi lebih ringan tetapi bagian betonnya mempunyai kekuatan yang maksimal. Sejak saat itu pula, Josep Munir juga mendapatkan hak paten konstruksi besi beton bertulang pada bangunan sungai besar seperti bendungan jembatan dan lain-lain. Pada tahun 1875, William E. Ward, seorang warga dari Inggris membuat bangunan menggunakan konstruksi tulang beton untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Tetapi dia menyatakan bahwa ide tersebut berasal dari buruh yang ada di Inggris. Dua tahun berikutnya yakni tahun 1877, Thaddeus Hyatt yang berasal dari Amerika berhasil membuat sebuah analisa tentang ketahanan beton terhadap panasnya api. William E. Ward bukan warga Amerika yang membuat bangunan menggunakan konstruksi beton karena di tahun 1870 Seorang warga San Francisco bernama E.L Ransome sudah berhasil menemukan besi beton bertulang yang bentuknya ulir. Tetapi penemuan E.L Ransom baru bisa mendapatkan hak paten sesudah 14 tahun kemudian yakni pada tahun 1884.

Keunggulan Besi Beton :

Terdapat beberapa keunggulan menggunakan besi beton yakni sebagai berikut:
Membantu memberikan Pondasi yang kuat terhadap suatu bangunan agar bisa tegak sesuai dengan konstruksi yang telah dirancang.
Bisa bertahan dalam temperatur yang tinggi sehingga akan cocok digunakan untuk bangunan bertingkat atau high rised building.
Sesudah menjadi bangunan dari segi biaya perawatan bisa dikatakan cukup rendah sehingga sangat efisien untuk dipilih.
Mempunyai kekuatan struktur yang tinggi sehingga sesudah selesai pembangunannya akan sangat sulit untuk dihancurkan kembali.

Jenis Jenis Besi Beton :
1. Besi beton polos.

Besi beton ini mempunyai permukaan yang mulus dan licin. Dari segi penampungannya pun berbentuk bundar mulus. Besi beton memiliki daya ikat dengan coran beton. Besi beton yang polos lebih mudah ditemukan dan dijual eceran. Besi beton yang polos sifatnya lentur dan cukup mudah untuk dibengkokkan serta mempunyai ketahanan tekan minimal 240 Mpa. Secara harga juga lebih murah jika dibandingkan dengan besi beton ulir. Besi beton polos pada umumnya digunakan mengikat beberapa Batang besi beton ulir di dalam 1 konstruksi beton.

2. Beton ulir atau deformed bar.
Besi beton ulir mempunyai tonjolan yang mirip dengan sirip di sepanjang permukaannya sehingga mempunyai daya ikat yang tinggi. Dengan coran beton bentuk dari sistem ini memang berbeda di tiap produsennya dan ini hanya dijual dalam volume yang besar oleh kontraktor maupun distributor. Besi beton ulir sifatnya kurang lentur dan sungai untuk dibengkokkan sehingga pemasangannya pun cukup sulit daya tahan minimal dari besi beton ini ialah 400 Mpa.


Fungsi Besi Beton :

Untuk Konstruksi Gedung ; secara umum besi beton digunakan sebagai rangka utama untuk menyusun struktur bangunan baik itu bangunan yang sederhana maupun yang bertingkat-tingkat. Jelas sekali besi beton untuk menahan dan menarik sekaligus sebagai tulang-tulang dalam proses pembangunan sebuah gedung. Harga besi beton yang cenderung ekonomis dan mudah didapatkan juga menjadi faktor mengapa besi ini sering digunakan.


Besi beton akan dimasukkan juga ke dalam besi begel dengan kawat bendrat. Ini untuk mengikat dan memperkuat tulang-tulang bangunan. Pembangunan jembatan, terowongan besar, viaduct dan drainase; produksi gedung buat sebutan juga bisa digunakan untuk membangun jembatan maupun terowongan. Fungsi jembatan untuk menghubungkan dua area yang berbeda membuatnya harus dibangun dengan struktur yang kuat dan kemampuan yang besar agar bisa dilewati dengan aman.

Terkait keperluan ini, besi beton ulir mempunyai nilai lebih baik jika dibandingkan dengan besi beton polos. Ulir dalam besi beton ulir akan menciptakan ikatan atau bounding yang lebih kuat antar tulangannya. Corak ulir inilah yang akan berguna untuk memperkuat daya ikat. Sehingga gerakan dari batang terhadap beton tidak akan goyang.
Standar Besi Beton.

Pada umumnya besi beton mempunyai standar panjang yakni 12 m. Guna membangun gedung-gedung maupun perumahan, ukuran besi beton yang umum digunakan berkisar pada ukuran 12, 10, 8 hingga 6. Walaupun ukuran standar besi beton sudah ditentukan, namun masih banyak ditemukan besi beton yang tidak sesuai dengan standar SNI di pasaran. Dari segi ukuran, besi beton yang tidak berstandar ini akan menyalahi ukuran yang sudah ditetapkan oleh SNI.

Harga besi beton yang tidak berstandar SNI memang lebih murah jika dibandingkan dengan besi beton yang berstandar SNI. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa penggunaan besi beton yang tidak berstandar SNI perlu dicermati lebih lanjut sebab akan mempengaruhi dari segi kualitas konstruksi bangunan yang akan dihasilkan. Besi beton yang mempunyai sertifikat SNI tentu mempunyai toleransi ukuran mulai dari 0,1 hingga 0,5 mm. Memilih besi beton berkualitas sesungguhnya bukanlah hal sulit untuk dilakukan apabila lebih teliti dan seksama dalam melakukannya.


Besi Ton Polos

Sesuai dengan namanya, besi ton polos memiliki bentuk yang polos, licin, dan mulus. Pada beton polos, tidak boleh terdapat lubang sirip atau yang sering disebut sebagai cacat kuping. Pada umumnya, beton cacat ini merupakan beton reject yang mengalami gagal produksi saat peleburan atau pencetakan. Beberapa beton reject terkadang ada yang didaur ulang kembali dengan penambahan lapisan atau volume. Namun, biasanya beton yang didaur ulang akan mengalami cacat kuping. Pasalnya, pembuatan beton tidak boleh ditambal melainkan harus mengalami proses peleburan dan pencetakan dari awal.
Besi Ton Ulir

Jenis yang kedua merupakan besi ton ulir, yaitu beton yang terdapat sirip. Ukuran sirip pada beton ulir yang baik haruslah teratur dan sama. Jika ada rusuk, panjangnya harus sejajar dan sama di kedua sisi. Sirip melintang pada beton ulir paling tidak harus memiliki sudut 45 derajat.

Jika dibandingkan dari kedua jenis beton tersebut, beton ulir umumnya lebih kuat dari beton polos. Hal ini karena beton ulir mempunyai ketahanan tekan sekitar 400 Mpa untuk minimumnya. Sedangkan, beton polos hanya memiliki 240 Mpa. Itulah mengapa beton ulir umumnya dijual lebih tinggi dibandingkan dengan beton polos biasa.

Namun, kebanyakan konstruksi umumnya lebih suka dengan penggunaan beton polos. Selain lebih murah, beton polos juga memiliki teknik pemasangan yang lebih mudah. Beton ulir biasanya akan lebih sulit dipasang, dipotong, dan dibengkokkan. Itulah mengapa beton ukir lebih direkomendasikan untuk tulangan memanjang atau longitudinal.
Tips Membeli Besi Ton Tanpa Cacat

Melihat pentingnya beton dalam konstruksi bangunan, sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa beton tidak cacat sebelum membeli. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan guna menghindari pembelian beton yang palsu atau cacat, berikut tipsnya.
1. Pilih Merek Berkualitas

Memilih beton berdasarkan merek ternyata juga tidak ada salahnya. Merek beton yang paling terkenal akan kualitas bagusnya adalah Krakatau Steel, Master Steel, dan Cakratunggal Steel. Ketiganya sering sekali digunakan dalam proyek pembangunan di Indonesia. Merek beton biasanya dapat dilihat pada permukaan beton.
2. Harga Pasaran

Sebelum membeli beton, sebaiknya carilah dulu berapa harga pasaran beton di Indonesia. Jika beton yang dijual jauh lebih rendah dari harga pasaran, Anda harus waspada. Bisa saja beton tersebut palsu atau cacat. Namun, pada dasarnya kita tentu ingin membeli beton yang ekonomis. Di Indonesia, Harga besi ton di Palembang bisa dibilang cukup terjangkau dibandingkan dengan beberapa daerah lainnya.
3. Dimensi

Dimensi juga menjadi poin terpenting yang harus dicek. Pastikan beton yang dibeli memiliki dimensi sesuai dengan kaidah SNI. Memang pada umumnya tidak ada beton yang diproduksi 100% sempurna. Pasti ada beberapa kekurangan. Namun, pastikan nilai toleransinya sesuai dengan SNI.

Membeli beton berkualitas memang bisa dibilang sulit. Selama 20 tahun lebih, Toko Besi Awi telah dipercaya sebagai salah satu distributor besi terbaik di Palembang. Toko Besi Awi telah berpartisipasi dalam berbagai proyek pembangunan baik di Palembang maupun daerah lainnya. Harga besi ton di Palembang yang kami tawarkan pun sangat terjangkau. Hal ini karena kami telah bekerja sama langsung dengan para produsen besi berkualitas

Di pasaran di kenal 3 jenis besi beton yaitu besi beton SNI, Besi beton Banci dan besi beton gemuk. Ok kita mulai dari yang pertama…

Besi Beton SNI/Full

Besi SNI atau besi full memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran besi yang terstandarisari di Indonesia  (Standar Nasional Indonesia). Besi full memiliki ukuran standar diameter yang sudah di tentukan sesuai standar SNI.

Untuk besi beton ukruan 12 meter memiliki ukuran diameter 10 mm saat di ukur juga diamternya 10 mm. Demikian juga dengan besi 12 meter memiliki ukuran 12 maka diameternya juga 12 mm. Angka toleransi SNI adalah 0.01 hingga 0.02 mm.

Besi Beton Banci

Besi beton banci memiliki ukuran diameter yang kurang dari ukuran seharusnya. Ternyata ada saja pabrikan yang memproduksi besi beton tidak sesuai aturan. Contoh besi 12 ternyata ukurannya hanya 11,1 mm, besi 10 tenryata diamternya hanya 9 mm.

Diameter besi beton yang kurang dari ukuran yang seharusnya inilah yang sebut besi beton banci.

Perlu diperhatikan bahwa besi banci memiliki kekuatan dan kualitas  yang lebih rendah dari besi beton SNI. Sebab ukuran tidak semestinya.

Besi Beton Gemuk

Besi beton gemuk memiliki ukuran di atas standar yang ditentukan. Misal besi 10 memiliki diameter 10.2 mm, atau besi 12 memiliki ukuran diameter 12,2 mm dan lainnya.

Nah itulah 3 macam jenis besi beton. Bagaiaman dengan ukurannya?

Selanjutnya kita menuju ke ukuran diameter besi beton yang dijual di  Indonesia.

Di Indonesia ada 2 jenis besi beton yaitu besi ulir dan besi polos. Ukuran yang tersedia untuk masing-masih besi beton bisa di lihat pada tabel di bawah ini.

Besi Beton Ulir

Besi beton ulir memiliki bentuk penampang berulir. Biasanya memiliki kekuatanya yang lebih baik dan tampang yang lebih besar.

Berikut ukuran dan berat besi beton ulir

Ukuran Besi Beton Ulir

DiameterPanjangBerat/MeterBerat/Batang
10 mm12 m0,62 kg7,40 kg
13 mm12 m1,04 kg12,50 kg
19 mm12 m2,23 kg26,80 kg
22 mm12 m2,98 kg35,80 kg
25 mm12 m3,85 kg46,20 kg
29 mm12 m5,04 kg60,50 kg
32 mm12 m6,31 kg75,77 kg
35 mm12 m7,51 kg90,10 kg
38 mm12 m8,92 kg107,00 kg
41 mm12 m10,50 kg126,00 kg

 

Besi Beton Polos

Besi beton polos memiliki penampang polos tidak ada ulirrnya.  Bentuknya polos dari ujung ke ujung.

Ukuran Besi Beton Polos

DiameterPanjangBerat/MeterBerat/Batang
4 mm12 m0,09 kg1,00 kg
6 mm12 m0,22 kg2,66 kg
8 mm12 m0,39 kg4,74 kg
9 mm12 m0,50 kg6,00 kg
10 mm12 m0,62 kg7,40 kg
11 mm12 m0,75 kg9,00 kg
12 mm12 m0,89 kg10,70 kg
13 mm12 m1,04 kg12,50 kg
15 mm12 m1,21 kg14,50 kg
16 mm12 m1,58 kg19,00 kg
19 mm12 m2,22 kg26,80 kg
22 mm12 m2,98 kg35,80 kg
23 mm12 m3,26 kg39,10 kg
24 mm12 m3,55 kg42,62 kg
25 mm12 m3,85 kg46,20 kg
28 mm12 m4,83 kg58,00 kg
31 mm12 m5,93 kg71,10 kg
32 mm12 m6,31 kg75,72 kg

Apa itu Besi Beton SNI?

Badan Standarisasi Nasional (BSN) merupakan lembaga yang bertanggungjawab dalam pembuatan standarisasi, termasuk standarisasi baja tulangan beton. Sebelumnya, standar besi beton untuk industri baja Indonesia berlaku dalam SII 138-1984 yang mengatur perihal Mutu dan Cara Uji Baja Tulangan Beton. Setelahnya terdapat beberapa poin revisi dan diubah menjadi SNI 07-2052-2002 mengenai Baja Tulangan Beton yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional pada tahun 2002. Standarisasi ini merujuk pada referensi yang diambil dari besi baja berstandar Jepang atau JIS (Japanese Industrial Standars).

Baja tulangan beton bisa dikatakan memenuhi kualitas SNI apabila mampu memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan BSN; atau paling tidak memenuhi toleransi yang sudah diberlakukan. Revisi-revisi dalam poin standarisasi juga sebenarnya diupayakan untuk memperkecil adanya produk baja tulangan yang tidak sesuai standar atau sering disebut dengan julukan beton banci.

Kriteria Besi Beton SNI berdasarkan BSN

BSN sesungguhnya sudah sangat detail menentukan kriteria-kriteria beserta definsi dari istilah-istilah yang digunakan. Dalam hal ini, BSN mengatur beberapa hal dan menjelaskan beberapa istilah mengenai fisik besi ini, diantaranya adalah sebagai berikut.

Ukuran Nominal, merupakan ukuran sesuai yang ditetapkan

Toleransi, merupakan besarnya penyimpangan yang diizinkan dari ukuran nominal

Diameter Dalam, merupakan ukuran diameter tanpa sirip pada baja tulangan beton sirip

Sirip Melintang, merupakan setiap sirip yang terdapat pada permukaan batang baja tulangan beton yang melintang terhadap sudut batang baja tulangan beton

Berdasarkan sifat tampaknya, besi in tidak boleh mengandung serpihan, lipatan, retakan, gelombang, cerna (luka pada permukaan akibat proses canai) yang dalam dan hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan. Berdasarkan bentuknya, beton polos memiliki permukaan baja tulangan yang rata dan tidak bersirip. Sedangkan spesifikasi beton ulir atau beton bersirip sedikit lebih rumit. Permukaan beton ulir harus memiliki sirip yang teratur dengan arah melintang sumbu batang; sedangkan rusuknya memanjang searah dan sejajar dengan sumbu batang. Sirip-sirip tersebut harus terletak pada jarak yang teratur serta memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Sirip melintang tidak diperbolehkan membentuk sudut kurang dari 45° terhadap sumbu batang. Apabila membentuk sudut antara 45° sampai 70°, arah sirip melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan. Sedangkan, bila sudutnya diatas 70°, arah yang berlawanan tidak diperlukan.

Ukuran Diameter Besi Beton dan Toleransinya

Ukuran diameter adalah salah satu hal yang paling diperhitungkan jika membicarakan beton berstandar SNI. Meski begitu, bukan berarti ukuran diameternya dapat diamati dengan mudah. Pengukuran besi didasarkan pada satuan milimeter, sehingga untuk menghitung toleransi ukurannya, maka harus menggunakan jangka sorong agar mendapatkan tingkat akurasi dan presisi yang sangat baik. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat besar toleransi pada setiap ukuran diameter baja tulangan.

Tabel Ukuran Toleransi Besi Beton
Tabel Ukuran Toleransi Besi Beton

Sudah tau cara bacanya belum? Hehehehe~

Toleransi ukuran dalam hal ini diartikan sebagai penyimpangan ukuran yang masih dalam batas wajar, baik lebih dari maupun kurang dari. Contohnya, dalam tabel tersebut disebutkan bahwa toleransi dari beton polos berdiameter 6 mm adalah ±0.3 mm. Hal itu berarti bahwa beton polos berdiameter 6 mm seminim-minimnya harus memiliki lebar diameter terukur (real) sebesar 5.7 mm. Contoh lainnya adalah beton polos berdiameter 10 mm dengan toleransi ukuran ±0.4 mm. Berarti ukuran real paling minimum yang harus dimiliki oleh beton polos D10 adalah 9.6 mm, jika ingin dikategorikan sebagai beton SNI.

Lalu bagaimana dengan toleransi besi beton ulir?

Nilai toleransi ukuran pada beton polos dan beton ulir sebenarnya sama. Hanya saja, pada beton ulir diameter diukur bukan dari ujung sirip ke ujung sirip yang memanjang, namun berdasarkan diameter dalam besi beton. Nah, sudah paham?

Beton banci yang beredar dipasaran biasanya mengurangi ukuran diameternya dengan cukup signifikan, sekitar ±0.8 mm. Memang terlihat tidak begitu banyak, mengingat ukurannya dalam satuan milimeter. Namun, selisih ini sesungguhnya sangat berpengaruh pada kualitas bangunan dan keamanannya.

Ukuran Panjang Besi Beton

Menurut SNI 07-2050-2002, panjang baja tulangan beton ditetapkan hanya sebesar 6 m, 9 m, dan 12 m. Hal ini merevisi pernyataan pada SII 0136-84 yang menyatakan bahwa baja tulangan beton juga memiliki ukuran 3 m. Toleransi panjang baja tulangan beton ditetapkan minus 0 mm (-0 mm) plus 70 mm (+ 70 mm). Dengan kata lain, toleransi ukuran panjang besi beton tidak boleh melebihi 7 cm. Sehingga jika besi ini memiliki panjang 12 meter, maka minimum panjang besi beton tersebut haruslah 11.93 meter untuk bisa dikategorikan sebagai besi SNI.

Beton banci yang beredar dipasaran biasanya mereduksi ukuran panjang dan diameternya. Jika biasanya panjang baja tulangan beton adalah 12 meter, maka mereka bisa mereduksinya hingga 11.5 meter atau malah kurang dari itu.

Tingkat Kekuatan Baja Tulangan Beton

Kekuatan besi beton ditentukan oleh sifat mekanisnya. Sifat mekanisnya terdiri dari sifat jangka pendek dan sifat jangka panjang. Sifat jangka pendek sendiri diuraikan berdasarkan kekuatan tekan, kekuatan geser, dan modulus elastisitas. Sedangkan sifat jangka panjang meliputi rangkak dan susut. Rangkak adalah penambahan regangan terhadap waktu akibat adanya beban yang bekerja. Sedangkan susut adalah penyusutan volume beton yang diakibatkan oleh kehilangan uap air atau akibat penurunan suhu.

Tabel Kekuatan Besi Beton dan Sifat Mekanis Besi Beton
Sifat Mekanis Besi Beton

Sesuai dengan tabel, tingkat kekuatan pada beton polos terdiri dari 2 tingkat yaitu BjTP 24 dan BjTP 30. Sedangkan untuk beton ulir, terdapat 4 tingkat kekuatan diantaranya adalah BjTS 30, BjTS 35, BjTS 40, dan BjTS 50. Besi beton biasanya dikelompokkan berdasarkan tegangan leleh dan kandungan karbonnya. Deed steel (baja sangat lunak) memiliki kandungan karbon ≤0,10%. Low carbon steel (baja lunak) memiliki kandungan karbon 0,10 – 0,25%. Med carbon steel (baja sedang) memiliki kandungan karbon 0,25 – 0,70%. High carbon steel (baja keras) memiliki kandungan karbon 0,70 – 1,50%. Dengan kata lain, semakin tinggi kadar karbonnya, maka semakin kuat dan keras baja tersebut.

Baca juga: Mengulik Besi Beton, Besi Begel, dan Kawat Bendrat

Marking Warna dalam Besi Beton

BSN menetapkan bahwa setiap batang baja tulangan beton harus diberi tanda (marking), salah satunya dengan warna yang tidak mudah hilang pada ujung-ujung penampangnya. Warna-warna ini tidak boleh asal, karena BSN telah menetapkan standarnya sesuai dengan kelas bajanya. BjTP 24 menggunakan warna hitam. BjTP/S 30 memiliki warna biru. BjTS 35 memiliki warna merah. BjTS 40 memiliki warna kuning. Terakhir, BjTS 50 memiliki warna hijau.

Tabel Warna Berdasarkan Kelas Besi Beton
Tabel Warna Berdasarkan Kelas Besi Beton

Pengkodean dalam Baja Tulangan Beton

Tak hanya warna, pabrik yang memproduksi baja tulangan beton juga harus mencantumkan label dengan huruf timbul yang menunjukkan inisial pabrik pembuat serta ukuran diameter nominal. Lebih dari itu, BSN juga membuat standar pencantuman informasi yang cukup lengkap.

  • Nama atau nama singkatan dari pabrik pembuat
  • Ukuran (diameter dan panjang)
  • Kelas baja
  • Nomor lembaran (No. Heat)
  • Nomor seri produksi dan tanggal produksi
  • Nomor SNI

Toleransi Berat Besi Beton

Jika toleransi ukuran diameter dan panjang telah disebutkan, maka tak akan lengkap rasanya jika tidak membahas perihal toleransi berat. Berat dalam komoditas besi merupakan hal yang sangat penting mengingat harga besi biasa dihitung berdasarkan beratnya, sama seperti komoditas logam lainnya. Berikut ini ada tabel toleransi berat baja tulangan beton per batang dan toleransi berat baja tulangan beton per lot (dua bundel atau lebih baja tulangan beton dengan ukuran nominal, jenis, serta kelas baja yang sama ditumpuk dalam satu kelompok).

Tabel Toleransi Berat Baja Tulangan per Batang
Toleransi Berat Besi Beton per Batang
Tabel Toleransi Berat Baja Tulangan per Lot
Toleransi Berat Besi Beton per Lot

Tabel Besi Beton Polos

Tabel Berat Besi Beton Polos
Ukuran dan Berat Besi Beton Polos

Tabel Besi Beton Ulir

Tabel Berat Besi Beton Ulir

 Pada SNI sebelum SNI 2052-2017 terbit, misalnya pada SNI 2052-2002, penandaan besi tulangan pada ujung-ujungnya diberikan berdasarkan warna seperti berikut, Kode Warna Penandaan Besi Baja Tulangan Beton SNI 07-2052-2002 Dari tabel tersebut diatas, terlihat untuk besi BjTD 40 / Atau BjTS 40 diberikan warna Kuning pada penandaan ujung penampangnya. Adapun aplikasi penandaanya seperti berikut

 Dari tabel kode pewarnaan tersebut diatas, terlihat perbedan kelas warna dari sebelumnya. Jika pada pewarnaan sebelumnya warna merah menandakan kelas baja besi BjTS 35 namun pada SNI 2052-2017 kode warna Merah adalah kelas Baja 420B. Mulai Juni 2019, penandaan SNI 2052-2017 wajib sudah diberlakukan. 


Namun tidak menutup kemungkinan jika masih ada toko supplier bangunan yang menyimpan stok lama dan menggunakan pengkodean warna standard lama. Perubahan kode warna ini, sangat penting untuk diketahui agar tidak salah dalam memilih dan menentukan kelas mutu baja. Misalnya saja, dalam spesifikasi gambar tulangan, dibutuhkan besi Mutu Baja Tulangan BjTS-420B/fy=420 Mpa. Jika merujuk ketabel warna terbaru, maka pewarnaan menggunakan warna merah. Namun, jika tempat mengambil besi beton masih menyimpan besi stok lama dimana kita mengambil besi beton berwarna merah. Maka tulangan yang diambil memiliki mutu BjTS 35, yang artinya mutu besi beton tersebut memiliki fy 345 Mpa. Pada spesifikasi dibutuhkan fy=420 Mpa, sedangkan yang digunakan fy 345 Mpa, tentu ini merupakan suatu kesalahan besar.
ika pada aturan SNI lama panduan memilih besi beton berdasarkan warnanya adalah sebagai berikut : Kelas besi beton BjTP 24 dengan warna hitam Kelas besi beton BjTP 30 & BjTD 30 dengan warna biru Kelas besi beton BjTD 35 dengan warna merah Kelas besi beton BjTD 40 dengan warna kuning Kelas besi beton BjTD 50 dengan warna hijau Namun panduan tersebut sudah tidak berlaku/tidak digunakan dan berubah sesuai dengan aturan SNI yang baru. Berikut ini panduan memilih besi beton berdasarkan warnanya: Kelas besi beton BjTP 280 & BjTD/BjTS 280 dengan warna hitam Kelas besi beton BjTD/BjTS 420A dengan warna kuning Kelas besi beton BjTD/BjTS 420B  dengan warna merah Kelas besi beton BjTD/BjTS 520 dengan warna hijau Kelas besi beton BjTD/BjTS 550 dengan warna putih Kelas besi beton BjTD/BjTS 700 dengan warna biru



 

 

No comments:

Post a Comment

Standard Pengoperasian Unit Alat Berat (Alat Angkut , Alat Angkat dan Alat Muat)

  Standard Pengoperasian   Unit Alat Berat (Alat Angkut , Alat Angkat dan Alat Muat) 1. P2H (Pengecekan &   Pemeliharaan Harian) 2. ...