Safety TalK/Briefing Pagi/P5M :
Safety talk ialah sebuah cara agar mengingatkan perkerja yang mengenai pentingnya kesehatan serta keselamatan kerja di tempat kerja. Materi – materi yang akan diberikan didalam safety talk sifatnya spesifik yang terdapat di tempat kerja serta tak harus dilakukan di ruangan khusus. Misalnya soal peralatan, bahan, material serta proses pekerjaan yang sering sekali dilakukan pada setiap hari. Safety Talk biasanya juga dilakukan selama 5 – 10 menit. Materi bisa berupa : Petunjuk informasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, evaluasi hasil kerja sebelumnya, materi K3 dan lain-lain.
TOOLBOX
MEETING (P5M)/SAFETY TALK |
|
Safety
Yel-yel |
|
Diucapkan :Supervisor |
Operator/Karyawan |
SELAMAT
PAGI !!!!!!!! |
PAGI…….PAGI LUAR BIASA !!!!!!!!!!!!!! |
|
|
No |
Materi |
Uraian Penjelasan |
1 |
Pedoman Kerja SELAMAT |
· Pastikan berdoa sebelum mulai
bekerja · Pastikan kondisi diri siap bekerja. · Pastikan lingkungan kerja aman · Pastikan peralatan kerja aman · Pastikan bekerja sesuai arahan
kerja/SOP · Pastikan tindakan perbaikan
dilakukan cepat dan tuntas |
2 |
Pentingnya P2H |
Mengetahui secara dini
atau awal apabila ada bagian-bagian
alat / kendaraan yang mengalami kerusakan. Kenapa P2H itu penting? P2H pada alat berat sangat
penting untuk mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan operator
serta pekerja lainnya di sekitar alat. · Mengurangi risiko kecelakaan kerja. · Melindungi pekerja dari cedera serius atau kematian. · Menjamin kelancaran operasional dengan meminimalkan gangguan akibat
kecelakaan. Peran Operator: Mengoperasikan alat berat
sesuai prosedur dan memastikan kondisi alat tetap aman. Peran Petugas K3: Memastikan seluruh tim
mengikuti prosedur keselamatan dan melakukan pengawasan rutin. Peran Pekerja Lain: Menjaga jarak aman dan melaporkan bahaya jika ditemukan. |
3 |
Waspada GEJALA FATIGUE Fatigue : kelelahan ekstreem, baik
secara fisik ataupun mental yang dapat mengurangi efektifitas dan kemampuan
seseorang untuk melakukan pekerjaan
yang aman. |
· Lesu, mengantuk dan pusing. · Kurang konsentrasi · Gerak refleks melambat · Tidak bergairah · Sering Bosan / jenuh · Menjadi Pemarah · Sering Gelisah |
4 |
7 Penyebab Umum Kecelakaan Kerja dari
Faktor Manusia |
Gejala · Suka Ambil Jalan Pintas · Terlalu
Percaya Diri · Tidak Rapinya Tempat Kerja · Memulai Pekerjaan Tanpa Tahu Betul Semua Informasi
yang Dibutuhkan · Sengaja megabaikan prosedur keselamatan · Mengalami Gangguan Mental · Kurang Persiapan Upaya Pencegahan · Istirahat yang baik dan cukup · Minum Air Putih Teratur · Makan makanan bergizi dan seimbang · Olahraga teratur |
5 |
Pentingnya APD (Alat Pelindung Diri) |
Pesan Utama: Gunakan APD yang sesuai, seperti helm, sepatu
safety, sarung tangan, masker, dan pelindung mata, untuk mencegah cedera. Tips: · Periksa kondisi APD sebelum digunakan. · Pastikan ukuran APD pas dan nyaman. · Laporkan APD yang rusak. |
6 |
Prosedur Kerja Aman |
Pesan Utama: Ikuti prosedur standar untuk menghindari kecelakaan akibat kesalahan
operasional. Tips: · Pahami risiko pekerjaan Anda. · Jangan melakukan shortcut (jalan pintas) dalam prosedur. · Selalu beri tahu atasan jika ada risiko tambahan. |
7 |
Keselamatan Alat Berat |
Pesan Utama: Komunikasi adalah kunci untuk mencegah kecelakaan. Tips: · Laporkan potensi bahaya kepada supervisor. · Jangan abaikan alarm atau tanda peringatan. · Gunakan radio komunikasi jika bekerja di area
terpencil. |
8 |
Mengenali Bahaya di Tempat Kerja |
Bahaya sering terjadi karena
ketidaksadaran atau kelalaian. Contoh ; Benda tajam atau berat di
area kerja.,peralatan yang tidak diperiksa sebelum digunakan, tumpahan cairan
yang menyebabkan tergelincir. Tips: · Selalu perhatikan lingkungan sekitar sebelum memulai
pekerjaan. · Laporkan potensi bahaya ke supervisor. |
9 |
Tanggap Darurat |
Apa yang harus dilakukan saat terjadi
kecelakaan: ·
Jangan panik. ·
Ikuti prosedur
evakuasi atau tanggap darurat. ·
Gunakan alat
pemadam kebakaran jika dibutuhkan. Pentingnya jalur evakuasi: "Ketahui di mana jalur keluar
darurat dan titik kumpul terdekat."
|
10 |
Himbauan Keselamatan untuk Operator
Alat Berat |
Periksa Alat Berat Sebelum
Digunakan Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) Pastikan Area Kerja Aman Sebelum mengoperasikan alat berat,
periksa area sekitar:
Komunikasi yang Jelas Gunakan bahasa isyarat atau radio
komunikasi untuk berkoordinasi dengan tim. Pastikan semua orang di area kerja
memahami sinyal-sinyal yang digunakan. Hindari Distraksi Fokus penuh selama mengoperasikan alat
berat. Hindari menggunakan ponsel atau melakukan aktivitas lain yang
mengalihkan perhatian. Hati-Hati dengan Blind Spot Alat berat memiliki area yang sulit
terlihat (blind spot). Gunakan kamera atau cermin jika tersedia, dan pastikan
tidak ada orang yang berdiri di belakang atau di dekat alat berat. Matikan Mesin Ketika Tidak Digunakan Ketika alat berat tidak digunakan,
pastikan mesin dimatikan dan rem parkir diaktifkan. Jangan tinggalkan alat
berat dalam keadaan menyala. Ikuti Prosedur dan Batas Beban
Maksimal Jangan pernah memaksa alat berat untuk
mengangkat atau mengangkut beban yang melebihi kapasitasnya. Hal ini dapat
merusak alat dan menyebabkan kecelakaan serius. Ingat: Keselamatan Adalah Prioritas Utama "Bekerja dengan aman hari ini
akan memastikan Anda pulang dengan selamat ke keluarga Anda. Jangan pernah
abaikan prosedur keselamatan!" |
11 |
Roleplay atau Studi Kasus Keselamatan
Kerja |
Penjelasan: Melibatkan peserta untuk memecahkan masalah dalam
skenario keselamatan tertentu. Metode: o Berikan kasus atau masalah yang realistis. o Minta peserta berdiskusi atau mempraktikkan solusi. |
12 |
Resiko Kecelakaan unit alat berat |
1. Unit terbalik (falling down) 2. Tertimpa material/ bahan galian/Tanah Longsor 3. Tergelincir/ terpeleset. 4. Konsleting arus listrik 5. Kebakaran unit alat berat 6. Tenggelam / amblas. 7. Terperosok kondisi tanah tidak satbil 8. Terlindas/ terhempas 9. Sebab akibat fatality unit lainnya Sebagai akibat dari : 1. Kedudukan unit tidak aman atau stabil. 2. Tidak memperhatikan kedudukan unit dan beban yang
diangkat. 3. Tidak memperhatikan bahaya longsor material galian. |
13 |
Kunci Standard Aktif
Fleksible Efektif Terencana Yuks berdoa. |
· Bekerja berdasarkan standar bukan opini · Pro-Aktif dalam kegiatan bukan reaktif · Fleksible (tidak
kaku) menghadapi masalah · Sistem kendali yang efektif sesuai hirarki · Terencana
dalam pelaksanaan kerja · Tidak lupa ber Do’a karena segala sesuatu itu
atas kehendakNya. |
14 |
Contoh Tindakan tidak aman |
· Tidak menggunakan APD yang sesuai saat bekerja · Terburu-buru / ngebut saat mengoepasikan unit · Mengoperasikan unit / kendaraan tanpa memiliki izin · Menggunakan perkakas atau peralatan yang rusak atau
tidak layak digunakan · Mengambil jalan pintas / short cut · Mengangkut beban yang berlebihan · Menjalankan unit melebihi kecepatan dipersyaratkan
Menumpuk barang melebihi batas maksimal. · Menjalankan peralatan tanpa wewenang · Tidak memberi peringatan · Tidak mengunci peralatan · Menjalankan mesin pada kecepatan yang tidak
semestinya · Membuat alat keselamatan tidak dapat dioperasikan · Menuggunakan peralatan yang cacat · Menggunakan peralatan tidak sebagaimana mestinya · Menggunakan peralatan pelindung diri secara tidak
benar · Pemuatan yang tidak benar · Penempatan yang tidak benar · Pengangkatan yang tidak benar · Posisi salah dalam menjalankan tugas · Membetulkan mesin dalam keadaan masih nyala · Bercanda saat bekerja · Dipengaruhi alkohol (mabuk) dan atau obat-obatan · Tidak mengikuti prosedur /kebijakan/praktek yang
berlaku · Tidak melakukan pengidentifikasian bahaya /risiko · Tidak melakukan pengecekan/pemantauan · Tidak melakukan tindakan ulang/pembetulan · Tidak melakukan komunikasi/kordinasi |
15 |
Berkendara/Operasi Unit/ alat berat
dengan Aman |
A. Sebelum Berkendara
B. Saat Berkendara
C. Saat Berhenti dan Parkir
|
16 |
Safety Induction |
Safety Induction adalah pengenalan dasar-dasar Keselamatan kerja dan
Kesehatan Kerja (K3) kepada karyawan baru atau visitor (tamu) dan dilakukan
oleh karyawan dengan jabatan setingkat Supervisor (dari divisi Safety) dan
bisa juga bisa dilakukan oleh yang paham tentang K3 dengan level jabatan
minimum seperti tersebut diatas (minimal Foreman, dan Supervisor up). Tujuan dari Safety Induction : 1.Memberikan pemahaman tentang
pentingnya K3 di dalam pertambangan. 2.Memberikan informasi terbaru tentang
kondisi dalam tambang sebab kondisi dalam tambang bisa berubah setiap hari. 3. Memberikan pemahaman tentang
peraturan yang berlaku dan sanksi apa yang diberikan jika melanggar peraturan
di perusahaan tambang tersebut. 4. Memberikan informasi tentang
prosedur kerja yang ada di wilayah pertambangan tersebut. 5. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Intinya safety induction dilakukan untuk menghindarkan seseorang dari
kecelakan saat memasuki wilayah pertambangan. Siapa Sajakah yang Berhak Mendapatkan
Safety Induction ? 1. Karyawan baru di suatu perusahaan
tambang, karena pada umumnya karyawan baru sama sekali belum mengetahui
kondisi dalam tambang, walaupun karyawan baru ini telah memiliki pengalaman
di tambang lainnya, tetap harus di beri induksi saat berada di perusahaan
baru. 2. Seseorang bukan karyawan yang
mendapat ijin untuk memasuki wilayah pertambangan, maka sebelumnya harus
diberikan induksi terlebih dahulu. 3. Karyawan yang baru selesai dari
cuti kerja. Walupun sudah lama menjadi karyawan di perusahaan tersebut,
karyawan ini harus tetap diberi safety induction setelah dia kembali dari
cuti kerjanya. Hal ini dilakukan karena kondisi dalam tambang sudah banyak
berubah (seperti arah jalan tambang) selama pulang cuti. 4. Karyawan yang mutasi dari Site Lain Selain itu, Safety induction juga
dilakukan kepada visitor atau tamu dari luar (bukan karyawan) yang hendak
memasuki wilayah pertambangan. Keuntungan dari Safety Induction : 1. Seseorang lebih memahami tentang
pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat berada di area kerja. 2. Mendapatkan informasi terbaru
tentang kondisi dalam area. 3. Lebih memahami potensi bahaya yang
mungkin terjadi di dalam area kerja dan memahami bagaimana cara mengatasinya 4. Meminimalisir kemungkinan
terjadinya kecelakaan saat berada dalam area kerja. |
17 |
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja |
1.Mengembangkan perilaku hidup bersih
dan sehat di tempat kerja 2.Meningkatkan produktifitas kerja 3.Menciptakan lingkungan kerja yang
sehat 4.Menurunkan angka absensi tenaga
kerja 5.Menurunkan angka penyakit akibat
kerja dan lingkungan kerja 6.Memberikan dampak positif terhadap
lingkungan kerja dan masyarakat 7.Manfaat PHBS di tempat kerja bagi
pekerja 8.Setiap pekerja meningkat
kesehatannya dan tidak mudah sakit Langkah-langkah Pembinaan PHBS di
tempat kerja : 1.Analisis situasi tempat kerja 2.Pembentukan kelompok kerja
Penyusunan Kebijakan PHBS di tempat kerj 3.Pembuatan kebijakan PHBS di tempat
kerja 4.Penyiapan infrastruktur 5.Sosialisasi penerapan PHBS di tempat
kerja 6.Penerapan PHBS di tempat kerja 7.Pengawasan dan penerapan sanksi 8.Pemantauan dan evaluasi Indikator tempat kerja ber-PHBS yang
digunakan adalah : 1.Tersedianya sarana untuk mencuci
tangan menggunakan sabun 2.Tersedia sarana untuk mengkonsumsi
makanan dan minuman sehat 3.Tersedia jamban sehat 4.Tersedia tempat sampah 5.Tersedia peraturan berkaitan dengan
K3 6.Tersedia larangan untuk tidak
merokok 7.Tersedia larangan untuk tidak
mengkonsumsi NAPZA 8.Tersedia larangan untuk tidak
meludah di sembarang tempat 9.Terdapat kegiatan memberantas jentik
nyamuk secara rutin |
18 |
Regulasi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja |
Pemerintah Indonesia telah
memberlakukan regulasi terkait penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di
Indonesia. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi seluruh pekerja di
Indonesia dari kecelakaan dan Penyakit akibat kerja Undang Undang No.13 tahun 2003
Pasal 86 Ayat 1 : Setiap
pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. keselamatan dan kesehatan kerja; b. moral dan kesusilaan; dan c. perlakuan yang sesuai dengan harkat
dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Undang Undang No. 1 tahun 1970
Pasal 12: Dengan peraturan
perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk: a. Memberikan
keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau keselamatan
kerja; b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan; c. Memenuhi dan
mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan; |
19 |
Memberhentikan,
Menegur, Memberitahu (3M) melihat konndisi/Tindakan TIDAK
AMAN |
Memberhentikan Aktivitas yang Tidak
Aman Memberhentikan pekerjaan atau
aktivitas yang tidak aman adalah langkah kritis untuk mencegah kecelakaan. Menegur Secara Profesional Peneguran harus dilakukan dengan
pendekatan yang tegas namun tetap sopan untuk mengedukasi tanpa menciptakan
konflik. Memberitahu Tentang Prosedur atau
Risiko Pemberitahuan dilakukan untuk mengedukasi
dan mengingatkan pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja. |
20 |
Kapan
JSA dilakukan? |
·
Pekerjaan
dengan tingkat cedera atau penyakit tinggi, ·
Pekerjaan
dengan potensi tinggi untuk cedera atau sakit, ·
Pekerjaan dan
proses yang baru diimplementasikan, atau pekerjaan yang telah mengalami
perubahan dalam proses dan prosedur (belum ada di SOP) dan ·
Pekerjaan yang
cukup kompleks sehingga membutuhkan instruksi tertulis. |
21 |
Budayakan
5 R |
·
RINGKAS pilah dan pisahkan barang yang tidak diperlukan. ·
RESIK jaga kebersihan lingkungan kerja ·
RAPI lakukan
penataan lingkungan kerja ·
RAWAT pelihara kondisi ringkas dan resik ·
RAJIN pelihara kedisiplinan |
22 |
Mulai
harimu dengan KOPI Ketika Otak Perlu Inspirasi |
· Kerja
keras · Optimis · Pantang
menyerah · Integritas |
23 |
Larangan
mengoperasikan HP pada saat bekerja. |
1. Gangguan Konsentrasi 2. Risiko Kecelakaan 3. Kerusakan Peralatan. 4. Bahaya Listrik atau Ledakan 5. Gangguan Komunikasi Operasional Solusi untuk Mengurangi Risiko 1. Larangan Penggunaan HP 2. Gunakan Perangkat Khusus radio komunikasi laiinnya. 3. Penyuluhan dan Pelatihan 4. Pemantauan Operasional 5. Pilih Zona Aman untuk HP |
24 |
Motivasi pencapaian target. |
1. Jadikan Keselamatan Sebagai
Prioritas Utama Tidak ada target yang lebih penting daripada keselamatan. 2. Tetapkan Target yang Realistis Target
yang tidak realistis mendorong kerja tergesa-gesa, yang meningkatkan risiko
kecelakaan. 3. Berikan Penghargaan untuk Kerja
Aman Keselamatan adalah keberhasilan. 4. Libatkan Semua Tingkat Karyawan Keselamatan
adalah tanggung jawab bersama. 5. Tingkatkan Kesadaran melalui
Pelatihan dan Simulasi Mengetahui lebih banyak tentang keselamatan membantu
kita bekerja lebih baik. 6. Tunjukkan Kepemimpinan yang Baik Pemimpin
yang peduli pada keselamatan adalah inspirasi bagi tim. 7. Fokus pada Komunikasi yang Efektif kunci
keberhasilan dan keselamatan. 8. Tawarkan Dukungan Psikologis Kesehatan
mental juga penting untuk bekerja dengan aman. |
25 |
MOTIVASI Kerja Semangat |
1. Ingatkan Tujuan Besar "Setiap
langkah kecil yang kita lakukan hari ini membawa kita lebih dekat ke tujuan
besar." 2. Fokus pada Pertumbuhan Pribadi "Setiap
hari adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik dari kemarin." 3. Tunjukkan Penghargaan dan Apresiasi "Kerja kerasmu tidak hanya
terlihat, tapi juga dihargai." 4. Ciptakan Lingkungan Kerja yang
Positif "Kita bekerja sebagai tim yang
mendukung dan menguatkan satu sama lain." 5. Dorong Kepercayaan Diri "Kamu
memiliki kemampuan luar biasa untuk mencapai apa pun yang kamu
inginkan." 6. Tetapkan Target yang Memotivasi "Mari
kita capai target bersama dengan penuh semangat!" 7. Bangkitkan Kebanggaan Kerja "Apa
yang kita lakukan di sini bukan sekadar pekerjaan; ini adalah karya yang
berarti." 8. Berikan Inspirasi Melalui Kata-Kata
Motivasi 9. Libatkan Pemimpin Sebagai
Inspirator "Pemimpin yang hebat adalah yang bisa menginspirasi
timnya." 10. Tanamkan Spirit Kebersamaan "Kita
tidak bekerja sendirian. Bersama, kita kuat!" |
26 |
Pesan
KESELAMATAN |
1. Utamakan Keselamatan dalam Bekerja. 2. Pakailah dan Peliharalah APD dengan baik sebagai
alat pelindung diri. 3. Pulang dalam keadaan sehat selamat keluarga menantimu. 4. Jangan lupa senantiasa berdoa kepada Tuhan YME. 5. Bekerjalah
sesuai standar dan arahan atasan. |
27 |
PANTUN Keselamatan Kerja |
1. Utamakan Keselamatan 2. Pakai APD Matahari pagi terbit di timur, 3. Pulang Selamat ke Keluarga 4. Berdoa dan Waspada 5. Keselamatan adalah Gaya Hidup 6. Pentingnya P2H Sebelum Kerja |
No comments:
Post a Comment