Monday, 18 November 2024

MATERI SAFETY TALK

 Safety TalK/Briefing Pagi/P5M :

Safety talk ialah sebuah cara agar mengingatkan perkerja yang mengenai pentingnya kesehatan serta keselamatan kerja di tempat kerja. Materi – materi yang akan diberikan didalam safety talk sifatnya spesifik yang terdapat di tempat kerja serta tak harus dilakukan di ruangan khusus. Misalnya soal peralatan, bahan, material serta proses pekerjaan yang sering sekali dilakukan pada setiap hari. Safety Talk biasanya juga dilakukan selama 5 – 10 menit. Materi bisa berupa : Petunjuk informasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, evaluasi hasil kerja sebelumnya, materi K3 dan lain-lain.

 

TOOLBOX MEETING  (P5M)/SAFETY TALK

Safety Yel-yel

Diucapkan  :Supervisor

Operator/Karyawan

SELAMAT PAGI  !!!!!!!!

PAGI…….PAGI  LUAR BIASA !!!!!!!!!!!!!!



  

No

Materi

Uraian Penjelasan

1

Pedoman Kerja SELAMAT

·  Pastikan berdoa sebelum mulai bekerja

·  Pastikan kondisi diri siap bekerja.

·  Pastikan lingkungan kerja aman

·  Pastikan peralatan kerja aman

·  Pastikan bekerja sesuai arahan kerja/SOP

·  Pastikan tindakan perbaikan dilakukan cepat dan tuntas

2

Pentingnya P2H

Mengetahui secara dini atau awal apabila ada bagian-bagian alat / kendaraan yang mengalami kerusakan.

Kenapa P2H itu penting?

P2H pada alat berat sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan operator serta pekerja lainnya di sekitar alat.

·  Mengurangi risiko kecelakaan kerja.

·  Melindungi pekerja dari cedera serius atau kematian.

·  Menjamin kelancaran operasional dengan meminimalkan gangguan akibat kecelakaan.

Peran Operator: Mengoperasikan alat berat sesuai prosedur dan memastikan kondisi alat tetap aman.

Peran Petugas K3: Memastikan seluruh tim mengikuti prosedur keselamatan dan melakukan pengawasan rutin.

Peran Pekerja Lain: Menjaga jarak aman dan melaporkan bahaya jika ditemukan.

3

Waspada GEJALA FATIGUE

Fatigue : kelelahan ekstreem, baik secara fisik ataupun mental yang dapat mengurangi efektifitas dan kemampuan seseorang  untuk melakukan pekerjaan yang aman.

·  Lesu, mengantuk dan pusing.

·  Kurang konsentrasi

·  Gerak refleks melambat

·  Tidak bergairah

·  Sering Bosan / jenuh

·  Menjadi Pemarah

·  Sering Gelisah

4

7 Penyebab Umum Kecelakaan Kerja dari Faktor Manusia

Gejala

·  Suka Ambil Jalan Pintas

·  Terlalu  Percaya Diri

·  Tidak Rapinya Tempat Kerja

·  Memulai Pekerjaan Tanpa Tahu Betul Semua Informasi yang Dibutuhkan

·  Sengaja megabaikan prosedur keselamatan

·  Mengalami Gangguan Mental

·  Kurang Persiapan

Upaya Pencegahan

·  Istirahat yang baik dan cukup

·  Minum Air Putih Teratur

·  Makan makanan bergizi dan seimbang

·  Olahraga teratur

5

Pentingnya APD (Alat Pelindung Diri)

Pesan Utama: Gunakan APD yang sesuai, seperti helm, sepatu safety, sarung tangan, masker, dan pelindung mata, untuk mencegah cedera.

Tips:

·    Periksa kondisi APD sebelum digunakan.

·    Pastikan ukuran APD pas dan nyaman.

·    Laporkan APD yang rusak.

6

Prosedur Kerja Aman

Pesan Utama: Ikuti prosedur standar untuk menghindari kecelakaan akibat kesalahan operasional.

Tips:

·    Pahami risiko pekerjaan Anda.

·    Jangan melakukan shortcut (jalan pintas) dalam prosedur.

·    Selalu beri tahu atasan jika ada risiko tambahan.

7

Keselamatan Alat Berat

Pesan Utama: Komunikasi adalah kunci untuk mencegah kecelakaan.

Tips:

·    Laporkan potensi bahaya kepada supervisor.

·    Jangan abaikan alarm atau tanda peringatan.

·    Gunakan radio komunikasi jika bekerja di area terpencil.

8

Mengenali Bahaya di Tempat Kerja

Bahaya sering terjadi karena ketidaksadaran atau kelalaian.

Contoh ; Benda tajam atau berat di area kerja.,peralatan yang tidak diperiksa sebelum digunakan, tumpahan cairan yang menyebabkan tergelincir.

Tips:

·    Selalu perhatikan lingkungan sekitar sebelum memulai pekerjaan.

·    Laporkan potensi bahaya ke supervisor.

9

Tanggap Darurat

Apa yang harus dilakukan saat terjadi kecelakaan:

·    Jangan panik.

·    Ikuti prosedur evakuasi atau tanggap darurat.

·    Gunakan alat pemadam kebakaran jika dibutuhkan.

Pentingnya jalur evakuasi:

"Ketahui di mana jalur keluar darurat dan titik kumpul terdekat."

 

10

Himbauan Keselamatan untuk Operator Alat Berat

Periksa Alat Berat Sebelum Digunakan

Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Pastikan Area Kerja Aman

Sebelum mengoperasikan alat berat, periksa area sekitar:

  • Tidak ada orang di zona bahaya.
  • Tanah atau permukaan cukup kuat untuk menahan alat berat.
  • Hindari bekerja terlalu dekat dengan tepi jurang atau lubang galian.

Komunikasi yang Jelas

Gunakan bahasa isyarat atau radio komunikasi untuk berkoordinasi dengan tim. Pastikan semua orang di area kerja memahami sinyal-sinyal yang digunakan.

 Hindari Distraksi

Fokus penuh selama mengoperasikan alat berat. Hindari menggunakan ponsel atau melakukan aktivitas lain yang mengalihkan perhatian.

Hati-Hati dengan Blind Spot

Alat berat memiliki area yang sulit terlihat (blind spot). Gunakan kamera atau cermin jika tersedia, dan pastikan tidak ada orang yang berdiri di belakang atau di dekat alat berat.

 Matikan Mesin Ketika Tidak Digunakan

Ketika alat berat tidak digunakan, pastikan mesin dimatikan dan rem parkir diaktifkan. Jangan tinggalkan alat berat dalam keadaan menyala.

Ikuti Prosedur dan Batas Beban Maksimal

Jangan pernah memaksa alat berat untuk mengangkat atau mengangkut beban yang melebihi kapasitasnya. Hal ini dapat merusak alat dan menyebabkan kecelakaan serius.

 Ingat: Keselamatan Adalah Prioritas Utama

"Bekerja dengan aman hari ini akan memastikan Anda pulang dengan selamat ke keluarga Anda. Jangan pernah abaikan prosedur keselamatan!"

11

Roleplay atau Studi Kasus Keselamatan Kerja

Penjelasan: Melibatkan peserta untuk memecahkan masalah dalam skenario keselamatan tertentu.

Metode:

o  Berikan kasus atau masalah yang realistis.

o  Minta peserta berdiskusi atau mempraktikkan solusi.

12

Resiko Kecelakaan unit alat berat

1.  Unit terbalik (falling down)

2.  Tertimpa material/ bahan galian/Tanah Longsor

3.  Tergelincir/ terpeleset.

4.  Konsleting arus listrik 

5.  Kebakaran unit alat berat 

6.  Tenggelam / amblas.

7.  Terperosok kondisi tanah tidak satbil

8.  Terlindas/ terhempas

9.  Sebab akibat fatality unit lainnya

Sebagai akibat dari :

1.  Kedudukan unit tidak aman atau stabil.

2.  Tidak memperhatikan kedudukan unit dan beban yang diangkat.

3.  Tidak memperhatikan bahaya longsor material galian.

13

Kunci Standard Aktif Fleksible Efektif Terencana Yuks berdoa.

·    Bekerja berdasarkan standar bukan opini

·    Pro-Aktif  dalam kegiatan bukan reaktif

·    Fleksible (tidak kaku) menghadapi masalah

·    Sistem kendali yang efektif sesuai hirarki

·    Terencana dalam pelaksanaan kerja

·    Tidak lupa ber Do’a karena segala sesuatu itu atas kehendakNya.

14

Contoh Tindakan tidak aman

·    Tidak menggunakan APD yang sesuai saat bekerja

·    Terburu-buru / ngebut saat mengoepasikan unit

·    Mengoperasikan unit / kendaraan tanpa memiliki izin

·    Menggunakan perkakas atau peralatan yang rusak atau tidak layak digunakan

·    Mengambil jalan pintas / short cut

·    Mengangkut beban yang berlebihan 

·    Menjalankan unit melebihi kecepatan dipersyaratkan Menumpuk barang melebihi batas maksimal.

·    Menjalankan peralatan tanpa wewenang

·    Tidak memberi peringatan

·    Tidak mengunci peralatan

·    Menjalankan mesin pada kecepatan yang tidak semestinya

·    Membuat alat keselamatan tidak dapat dioperasikan

·    Menuggunakan peralatan yang cacat

·    Menggunakan peralatan tidak sebagaimana mestinya

·    Menggunakan peralatan pelindung diri secara tidak benar

·    Pemuatan yang tidak benar

·    Penempatan yang tidak benar

·    Pengangkatan yang tidak benar

·    Posisi salah dalam menjalankan tugas

·    Membetulkan mesin dalam keadaan masih nyala

·    Bercanda saat bekerja

·    Dipengaruhi alkohol (mabuk) dan atau obat-obatan

·    Tidak mengikuti prosedur /kebijakan/praktek yang berlaku

·    Tidak melakukan pengidentifikasian bahaya /risiko

·    Tidak melakukan pengecekan/pemantauan

·    Tidak melakukan tindakan ulang/pembetulan

·    Tidak melakukan komunikasi/kordinasi

15

Berkendara/Operasi Unit/ alat berat  dengan Aman

A. Sebelum Berkendara

  1. Pastikan kondisi kita dalam keadaan fit, siap dan kuat untuk mengemudikan kendaraan, (tidak Fatigue).
  2. Pastikan SIMPER dan SIO unit belum kadaluarsa.
  3. Pastikan kondisi kendaraan layak, lakukan P2H sebelum di operasikan.
  4. Panaskan kendaraan sebelum mulai dijalankan.

B. Saat Berkendara

  1. Kenakan sabuk pengaman sebelum berkendaraan (semua penumpang wajib mengenakan sabuk pengaman). Pastikan berbunyi klik dengan suara nyaring.
  2. Atur posisi duduk senyaman mungkin supaya tidak pegal/ cepat lelah yang dapat menyebabkan fatigue.
  3. Pastikan spion terlihat/ tidak terhalang, dalam kondisi bersih dan atur spion sesuai dengan jangkauan pengemudi. 
  4. Bunyikan klakson 1 kali jika akan menghidupkan mesin, 2 kali ketika akan maju dan 3 kali ketika akan mundur. 
  5. Perhatikan kiri kanan depan belakang ketika akan melakukan manuver. 
  6. Lakukan komunikasi menggunakan radio ketika hendak bermanuver di dekat unit lain. Gunakan radio secara bijak jangan dijadikan media curhat. 
  7. Jaga Kecepatan sesuai dengan ketentuan/ rambu batas kecepatan. Patuhi rambu-rambu yang ada.
  8.  Selalu jaga jarak aman beriringan ketika berkendara.
  9. Dilarang melakukan kegiatan lain saat berkendara. Berhentilah di tempat yang aman jika akan melakukan aktivitas lain seperti mengambil air minum atau mengangkat telfon.

C. Saat Berhenti dan Parkir

  1. Pastikan parkir di area parkir yang tersedia atau tempat yang aman.
  2. Jika parkir harus dilakukan di lokasi yang menanjak atau menurun, aktifkan penuh rem tangan (fullhand brake) dan aktifkan gigi (gear) maju untuk kondisi jalan menanjak dan gigi (persnelling) mundur untuk kondisi jalan menurun serta mengganjal roda kendaraan/unit dengan ganjal roda. 
  3. Pastikan jarak parkir aman atau tidak terlalu dekat dengan unit lain.
  4. Jika unit mengalamai Breakdwin di jalan nyalakan lampu hazart/ bahaya, pasang safety cone 15 meter di depat dan di belakang unit serta pasang ganjal.
  5. Cek kembali kendaraan setalah selesai digunakan

16

Safety Induction

Safety Induction adalah pengenalan dasar-dasar Keselamatan kerja dan Kesehatan Kerja (K3) kepada karyawan baru atau visitor (tamu) dan dilakukan oleh karyawan dengan jabatan setingkat Supervisor (dari divisi Safety) dan bisa juga bisa dilakukan oleh yang paham tentang K3 dengan level jabatan minimum seperti tersebut diatas (minimal Foreman, dan Supervisor up).

Tujuan dari Safety Induction :

1.Memberikan pemahaman tentang pentingnya K3 di dalam pertambangan.

2.Memberikan informasi terbaru tentang kondisi dalam tambang sebab kondisi dalam tambang bisa berubah setiap hari.

3. Memberikan pemahaman tentang peraturan yang berlaku dan sanksi apa yang diberikan jika melanggar peraturan di perusahaan tambang tersebut.

4. Memberikan informasi tentang prosedur kerja yang ada di wilayah pertambangan tersebut.

5. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Intinya safety induction dilakukan untuk menghindarkan seseorang dari kecelakan saat memasuki wilayah pertambangan.

Siapa Sajakah yang Berhak Mendapatkan Safety Induction ?

1. Karyawan baru di suatu perusahaan tambang, karena pada umumnya karyawan baru sama sekali belum mengetahui kondisi dalam tambang, walaupun karyawan baru ini telah memiliki pengalaman di tambang lainnya, tetap harus di beri induksi saat berada di perusahaan baru.

2. Seseorang bukan karyawan yang mendapat ijin untuk memasuki wilayah pertambangan, maka sebelumnya harus diberikan induksi terlebih dahulu.

3. Karyawan yang baru selesai dari cuti kerja. Walupun sudah lama menjadi karyawan di perusahaan tersebut, karyawan ini harus tetap diberi safety induction setelah dia kembali dari cuti kerjanya. Hal ini dilakukan karena kondisi dalam tambang sudah banyak berubah (seperti arah jalan tambang) selama pulang cuti.

4. Karyawan yang mutasi dari Site Lain

Selain itu, Safety induction juga dilakukan kepada visitor atau tamu dari luar (bukan karyawan) yang hendak memasuki wilayah pertambangan.

Keuntungan dari Safety Induction :

1. Seseorang lebih memahami tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat berada di area kerja.

2. Mendapatkan informasi terbaru tentang kondisi dalam area.

3. Lebih memahami potensi bahaya yang mungkin terjadi di dalam area kerja dan memahami bagaimana cara mengatasinya

4. Meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan saat berada dalam area kerja.

17

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja

1.Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja

2.Meningkatkan produktifitas kerja

3.Menciptakan lingkungan kerja yang sehat

4.Menurunkan angka absensi tenaga kerja

5.Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja

6.Memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat

7.Manfaat PHBS di tempat kerja bagi pekerja

8.Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit

Langkah-langkah Pembinaan PHBS di tempat kerja :

1.Analisis situasi tempat kerja

2.Pembentukan kelompok kerja Penyusunan Kebijakan PHBS di tempat kerj

3.Pembuatan kebijakan PHBS di tempat kerja

4.Penyiapan infrastruktur

5.Sosialisasi penerapan PHBS di tempat kerja

6.Penerapan PHBS di tempat kerja

7.Pengawasan dan penerapan sanksi

8.Pemantauan dan evaluasi

Indikator tempat kerja ber-PHBS yang digunakan adalah :

1.Tersedianya sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun

2.Tersedia sarana untuk mengkonsumsi makanan dan minuman sehat

3.Tersedia jamban sehat

4.Tersedia tempat sampah

5.Tersedia peraturan berkaitan dengan K3

6.Tersedia larangan untuk tidak merokok

7.Tersedia larangan untuk tidak mengkonsumsi NAPZA

8.Tersedia larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat

9.Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin

18

Regulasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pemerintah Indonesia telah memberlakukan regulasi terkait penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi seluruh pekerja di Indonesia dari kecelakaan dan Penyakit akibat kerja

Undang Undang No.13 tahun 2003 Pasal 86 Ayat 1 : Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :

a. keselamatan dan kesehatan kerja;

b. moral dan kesusilaan; dan

c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.

Undang Undang No. 1 tahun 1970 Pasal 12: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk: a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau keselamatan kerja; b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan; c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;

19

Memberhentikan, Menegur, Memberitahu (3M) melihat konndisi/Tindakan TIDAK AMAN

Memberhentikan Aktivitas yang Tidak Aman

Memberhentikan pekerjaan atau aktivitas yang tidak aman adalah langkah kritis untuk mencegah kecelakaan.

Menegur Secara Profesional

Peneguran harus dilakukan dengan pendekatan yang tegas namun tetap sopan untuk mengedukasi tanpa menciptakan konflik.

Memberitahu Tentang Prosedur atau Risiko

Pemberitahuan dilakukan untuk mengedukasi dan mengingatkan pekerja tentang pentingnya keselamatan kerja.

20

Kapan JSA dilakukan?

·    Pekerjaan dengan tingkat cedera atau penyakit tinggi,

·    Pekerjaan dengan potensi tinggi untuk cedera atau sakit,

·    Pekerjaan dan proses yang baru diimplementasikan, atau pekerjaan yang telah mengalami perubahan dalam proses dan prosedur (belum ada di SOP) dan

·    Pekerjaan yang cukup kompleks sehingga membutuhkan instruksi tertulis.

21

Budayakan 5 R

·    RINGKAS pilah dan pisahkan barang yang tidak diperlukan.

·    RESIK jaga kebersihan lingkungan kerja

·    RAPI  lakukan penataan lingkungan kerja

·    RAWAT pelihara kondisi ringkas dan resik

·    RAJIN pelihara kedisiplinan

22

Mulai harimu dengan KOPI

Ketika Otak Perlu Inspirasi

·    Kerja keras

·    Optimis

·    Pantang menyerah

·    Integritas

23

Larangan mengoperasikan HP pada saat bekerja.

1. Gangguan Konsentrasi

2. Risiko Kecelakaan

3. Kerusakan Peralatan.

4. Bahaya Listrik atau Ledakan

5. Gangguan Komunikasi Operasional

Solusi untuk Mengurangi Risiko

1.  Larangan Penggunaan HP

2.  Gunakan Perangkat Khusus radio komunikasi laiinnya.

3.  Penyuluhan dan Pelatihan

4.  Pemantauan Operasional

5.  Pilih Zona Aman untuk HP

24

Motivasi pencapaian target.

1. Jadikan Keselamatan Sebagai Prioritas Utama Tidak ada target yang lebih penting daripada keselamatan.

2. Tetapkan Target yang Realistis Target yang tidak realistis mendorong kerja tergesa-gesa, yang meningkatkan risiko kecelakaan.

3. Berikan Penghargaan untuk Kerja Aman Keselamatan adalah keberhasilan.

4. Libatkan Semua Tingkat Karyawan Keselamatan adalah tanggung jawab bersama.

5. Tingkatkan Kesadaran melalui Pelatihan dan Simulasi Mengetahui lebih banyak tentang keselamatan membantu kita bekerja lebih baik.

6. Tunjukkan Kepemimpinan yang Baik Pemimpin yang peduli pada keselamatan adalah inspirasi bagi tim.

7. Fokus pada Komunikasi yang Efektif kunci keberhasilan dan keselamatan.

8. Tawarkan Dukungan Psikologis Kesehatan mental juga penting untuk bekerja dengan aman.

25

MOTIVASI Kerja Semangat

1. Ingatkan Tujuan Besar "Setiap langkah kecil yang kita lakukan hari ini membawa kita lebih dekat ke tujuan besar."

2. Fokus pada Pertumbuhan Pribadi "Setiap hari adalah kesempatan untuk menjadi lebih baik dari kemarin."

3. Tunjukkan Penghargaan dan Apresiasi

"Kerja kerasmu tidak hanya terlihat, tapi juga dihargai."

4. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

"Kita bekerja sebagai tim yang mendukung dan menguatkan satu sama lain."

5. Dorong Kepercayaan Diri "Kamu memiliki kemampuan luar biasa untuk mencapai apa pun yang kamu inginkan."

6. Tetapkan Target yang Memotivasi "Mari kita capai target bersama dengan penuh semangat!"

7. Bangkitkan Kebanggaan Kerja "Apa yang kita lakukan di sini bukan sekadar pekerjaan; ini adalah karya yang berarti."

8. Berikan Inspirasi Melalui Kata-Kata Motivasi

9. Libatkan Pemimpin Sebagai Inspirator "Pemimpin yang hebat adalah yang bisa menginspirasi timnya."

10. Tanamkan Spirit Kebersamaan "Kita tidak bekerja sendirian. Bersama, kita kuat!"

26

Pesan KESELAMATAN

1.  Utamakan Keselamatan dalam Bekerja.

2.  Pakailah dan Peliharalah APD dengan baik sebagai alat pelindung diri.

3.  Pulang dalam keadaan sehat selamat keluarga menantimu.

4.  Jangan lupa senantiasa berdoa kepada Tuhan YME.

5.   Bekerjalah sesuai standar dan arahan atasan.

27

PANTUN  Keselamatan Kerja

1.  Utamakan Keselamatan
Burung merpati terbang tinggi,
Hinggap di dahan pohon cemara.
Kerja selamat itu pasti,
Agar pulang tetap ceria.

2.  Pakai APD

Matahari pagi terbit di timur,
Angin sepoi menerpa dada.
Pakai APD janganlah lalai,
Untuk melindungi kita semua.

3.  Pulang Selamat ke Keluarga
Makan siang nasi dengan ikan,
Ditemani segelas teh manis.
Bekerja aman penuh perhatian,
Agar keluarga selalu harmonis.

4.  Berdoa dan Waspada
Bulan terang di malam hari,
Bintang bersinar menghiasi angkasa.
Awali kerja dengan doa diri,
Lalu fokus, tetap waspada.

5.  Keselamatan adalah Gaya Hidup
Beli sepatu di pasar dekat,
Sambil minum segelas teh dingin.
Keselamatan bukan cuma syarat,
Tapi gaya hidup untuk rutin dijalankan.

6.  Pentingnya P2H Sebelum Kerja
Ke pasar beli ikan tenggiri,
Jangan lupa beli kelapa muda.
Periksa alat sebelum dipakai,
Agar kerja tetap aman dan jaga.

 

MATERI SAFETY TALK

  Safety TalK/Briefing Pagi/P5M : Safety talk ialah sebuah cara agar mengingatkan perkerja yang mengenai pentingnya kesehatan serta kesela...