Standard
Pengoperasian Unit Alat Berat (Alat Angkut
, Alat Angkat dan Alat Muat)
1.
P2H (Pengecekan & Pemeliharaan
Harian)
2.
Standar Keselamatan
3.
Standar teknik pengoperasian unit
4.
Administrasi/ Laporan
5.
Instruksi/ Perintah kerja Work Order
6.
Keadaan darurat
7.
Parkir Unit
8.
Mobilisasi Unit
9.
Bahaya dan Resiko Muatan
10.
Standar pemeliharaan rutin unit
Lingkup alat berat
1.
Dump Truck
2.
Fuel Truck/ Water Tank Truck
3.
Truck Crane
4.
Mobile Crane
5.
Crawler Crane
6.
Excavator
7.
Bulldozer
8.
Motor Grader
9.
Vibro Compactor
10.
Wheel Loader
11.
Forklift
Berikut adalah rangkuman singkat
dari standar pengoperasian unit alat berat yang mencakup berbagai aspek yang
perlu dipertimbangkan dalam pengoperasian harian:
·
P2H
(Pengecekan & Pemeliharaan Harian): Melakukan pemeriksaan harian dan
pemeliharaan terhadap unit alat berat untuk memastikan bahwa semua komponen
berfungsi dengan baik sebelum digunakan.
·
Standar
Keselamatan: Mematuhi protokol keselamatan yang ditetapkan, termasuk
penggunaan peralatan pelindung diri (APD), membawa KIMPER, mengikuti prosedur
darurat, dan memastikan keamanan pekerja dan lingkungan sekitar.
·
Standar
Teknik Pengoperasian Unit: Mengikuti prosedur operasional yang ditetapkan
secara tepat, termasuk penggunaan peralatan dan pengaturan yang benar, dan
pemahaman terhadap fungsi dan kontrol unit.
·
Administrasi/Laporan:
Melakukan pencatatan data dan pelaporan terkait aktivitas pengoperasian unit,
termasuk catatan jam kerja, laporan pemeliharaan, dan laporan inspeksi.
·
Instruksi/Perintah
Kerja (Work Order): Mengikuti instruksi kerja yang ditetapkan untuk tugas
spesifik, termasuk tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
·
Keadaan
Darurat: Mengetahui prosedur penanganan darurat dan tindakan yang harus
diambil dalam situasi darurat atau keadaan yang berisiko.
·
Parkir
Unit: Memastikan unit diparkir dengan aman dan sesuai dengan aturan yang
berlaku, termasuk penggunaan rem tangan dan menyesuaikan posisi unit agar tidak
mengganggu lalu lintas atau operasi lainnya.
·
Mobilisasi
Unit: Memastikan bahwa proses perpindahan atau mobilisasi unit dilakukan
dengan aman, termasuk pemeriksaan sebelum perjalanan dan penerapan prosedur
pengangkutan yang aman.
·
Bahaya
dan Risiko Muatan: Mengetahui dan memahami risiko terkait dengan muatan
yang diangkut, termasuk berat, kestabilan, kondisi jalan dan tata cara
penanganan untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan.
·
Standar
Pemeliharaan Rutin Unit: Melakukan pemeliharaan rutin terhadap unit alat
berat, termasuk pemeriksaan berkala, pergantian suku cadang, dan perawatan umum
untuk memastikan kinerja optimal dan umur panjang unit.
P2H ( Pemeriksaan & Pemeliharan Harian)
Form
Checklist Unit (P2H) yang wajib disikan oleh operator/ driver sebelum mengoperasikan unit/kendaraan
Pemeriksaan
meliputi.
1.
Pemeriksaan bagian engine air radiator/air wiper, pengecekan oli engine
, check oil power steering, minyak rem,v-belt radiator. Water separator.
2.
Pemeriksaan chasis body pengaman
radiator. Spring bagian depan/belakang,. Vessel dump/ tutup vessel.
3.
Pemeriksaan bagaian electrical pemeriksaan aki/ battery, kabel aki,
lampu-lampu rotary, klakson, lampu sign, Panel-panel Indikator tekanan angi/
Fuel/HM/ Temperature Engine/RPM/Battery dll
4.
Pemeriksaan Cabin , pemeriksaan
perlengkapan alat keselamatan safety belt , APAR, kotak P3K, Spion
5.
Pemeriksaan Ban. Pemeriksaan tekanan angin ban depan / belakang, pemeriksaan baut roda.
Standar Keselamatan Pengoperasian unit
SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang telah ditetapkan harus diikuti dengan ketat
untuk memastikan keselamatan dalam pengoperasian uni untuk diikuti dengan
cermat.
1.
Pastikan bahwa start engine dilakukan ketika semua panel kontrol dalam kondisi
aman, dan pengoperasian transmisi disesuaikan dengan beban laju kendaraan dan
beban muatan kendaraan.
Untuk
memastikan pengoperasian awal yang aman, gunakan gigi transmisi rendah (posisi
1) pada saat pertama kali menjalankan unit dan diikuti oleh gigi transmisi
rendah untuk kondisi berikutnya.
Ketika
menanjak, pastikan untuk menggunakan gigi transmisi rendah, terlepas dari
apakah muatan ada atau tidak. Pastikan bahwa RPM tetap di bawah 2000 RPM untuk
mengoptimalkan keamanan dan performa kendaraan. Ketika kendaraan berjalan
menurun, pastikan untuk menggunakan gigi transmisi rendah dan mempertahankan
RPM di bawah 2000 RPM. Gunakan juga exhaust brake sebagai bantuan tambahan
untuk mengendalikan laju kendaraan secara efektif.
Mematuhi
standar keselamatan ini sangat penting untuk mencegah risiko kecelakaan dan
memastikan pengoperasian unit yang aman dan efisien. Selalu periksa SOP yang
berlaku dan pastikan untuk mempraktikkannya secara ketat setiap saat.
2. Pengoperasian unit dump truck
saat mundur untuk mengisi muatan adalah tugas yang memerlukan perhatian ekstra
terhadap lingkungan sekitar dan prosedur keselamatan. Panduan yang Anda
sebutkan menekankan langkah-langkah penting untuk memastikan keamanan selama
proses mundur. Berikut adalah ringkasan dari panduan yang disebutkan: Gunakan
gigi transmisi mundur untuk memastikan truk bergerak mundur secara lancar dan
terkendali. Hidupkan lampu hazard untuk memberi tahu pengguna jalan lain bahwa
truk sedang mundur. Ini penting untuk mencegah kemungkinan kecelakaan atau
insiden dengan kendaraan lain di sekitar area kerja. Klakson tiga kali untuk
memberi tahu pekerja atau pengguna jalan lain bahwa truk akan mundur. Ini
penting untuk memperingatkan orang-orang di sekitar area kerja dan mengurangi
risiko kecelakaan. Mundur perlahan dengan memperhatikan panduan dari spion,
terutama dengan memperhatikan arah posisi alat muat dan lampu kabin excavator.
Ini akan membantu Anda mengatur arah dan posisi truk dengan aman dan efisien
selama proses pengisian muatan.
3. Dumping muatan di area terbuka dengan dipandu alat berat
excavator sama dengan pengoperasian unit pada saat mengisi muatan ( loading muatan), terkecuali di area bebas
terbuka pastikan unit mundur sampai pada bagian batas bund wall pengaman dan
pastikan unit berada di posisi lahan yang rata.
4. Pengoperasian unit dump truck
saat melakukan hauling panjang merupakan tugas yang memerlukan kewaspadaan dan
kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku. Berikut adalah ringkasan
dari panduan yang Anda sebutkan: Patuhi aturan kecepatan: Pastikan untuk
mengoperasikan unit dump truck dengan kecepatan yang sesuai dengan peraturan
lalu lintas yang berlaku. Ini penting untuk mencegah kecelakaan dan memastikan
keselamatan di jalan.Gunakan kecepatan rata-rata yang sesuai: Ketika beroperasi
di jalan tambang, patuhi kecepatan rata-rata sekitar 40 km/jam. Di area smelter
atau pabrik, patuhi kecepatan maksimum 20 km/jam. Mengikuti batasan kecepatan
ini akan membantu dalam menjaga keselamatan dan efisiensi selama operasi. Hindari
mendahului di tikungan: Dilarang mendahului kendaraan lain saat berada di
tikungan. Hal ini penting untuk mengurangi risiko tabrakan atau insiden di
jalan yang dapat terjadi karena kurangnya pandangan di tikungan.Berhenti di
lokasi persimpangan: Ketika mendekati persimpangan, berhenti sejenak sampai
Anda yakin bahwa jalan didepan aman untuk dilalui. Ini adalah tindakan
pencegahan yang penting untuk mencegah kemungkinan kecelakaan atau insiden di
persimpangan.
5. Parkir unit dengan benar saat
mengalami kerusakan atau breakdown sangat penting untuk menjaga keamanan di
area kerja dan mencegah kemungkinan insiden atau kecelakaan. Berikut adalah
langkah-langkah yang harus diikuti saat memarkir unit yang mengalami masalah: Pastikan
unit diparkir dengan aman: Pastikan unit yang mengalami kerusakan diparkir di
tempat yang tidak mengganggu jalur operasi unit lainnya. Ini akan membantu
mencegah kemacetan atau gangguan lain dalam operasi di area tersebut. Hidupkan
lampu hazard: Aktifkan lampu hazard untuk memberi tahu pengguna jalan lainnya
bahwa ada kendaraan yang mengalami masalah di tempat itu. Tindakan ini akan
membantu mengurangi risiko tabrakan atau insiden di sekitar area parkir.Pastikan
rem tangan dalam posisi ON: Pastikan tuas rem tangan dalam posisi ON untuk
memastikan bahwa unit tetap stabil dan tidak bergerak secara tiba-tiba selama
parkir. Pasang safety cone atau segitiga pengaman: Pasang tanda pengaman
seperti safety cone atau segitiga pengaman di sekitar unit untuk memberi tahu
pengguna jalan lainnya tentang adanya kendaraan yang berhenti di tempat
tersebut. Langkah ini akan membantu mencegah kemungkinan kecelakaan atau
tabrakan dengan unit yang berhenti. Gunakan ganjal ban jika diperlukan.
Administrasi
/ Laporan
Administrasi laporan checklist
unit (P2H) dan catatan jam kerja (HM) merupakan praktik penting dalam
pengelolaan unit alat berat. Ini membantu dalam pemeliharaan yang efektif dan
pemantauan kinerja unit selama operasi. Berikut adalah beberapa poin penting
yang harus dicatat dalam administrasi laporan ini:
Laporan P2H (Pengecekan & Pemeliharaan
Harian): P2H harus mencakup pemeriksaan harian terhadap unit, termasuk
pemeriksaan fisik, sistem kelistrikan, sistem hidrolik, sistem rem, dan
komponen penting lainnya. Setiap temuan perlu dicatat dan tindakan perbaikan
yang diambil juga harus dicatat dengan jelas. Catatan Jam Kerja (HM): Catatan
jam kerja mencakup waktu mulai dan selesai kerja, termasuk jeda istirahat. Hal
ini membantu dalam memantau pemakaian waktu dan penggunaan unit secara efisien,
serta memungkinkan perencanaan perawatan rutin berdasarkan jam operasional yang
telah digunakan. Lokasi dan Jenis Kegiatan: Catatan tentang lokasi di mana unit
digunakan dan jenis kegiatan atau material muatan yang ditangani juga perlu
dicatat. Hal ini membantu dalam memahami kondisi operasional unit di berbagai
lingkungan kerja dan jenis tugas yang dijalankan. Sesuai banko/Form yang
diberikan.
Tindak lanjut terhadap laporan
kerusakan unit merupakan langkah penting dalam menjaga kinerja optimal unit dan
mencegah gangguan operasi unit yang menyebabkan kecelakaan. Pelaporankerusakan
unit atau temuan hasil P2H dilaporkan kepada Pengawas Lapangan untuk segera diambil
tindakan perbaikan yang diperlukan. Pelaporan Setelah Perbaikan: Setelah unit
diperbaiki, operator atau pengemudi harus melaporkan kepada pengawas lapangan
bahwa perbaikan telah selesai dan unit siap untuk digunakan kembali dan pengawas lapangan dapat memastikan bahwa unit
beroperasi dengan aman dan efisien setelah perbaikan.
Keadaan Darurat
Keadaan darurat dalam
pengoperasian unit dapat melibatkan berbagai situasi yang memerlukan tindakan
cepat dan tepat guna menjaga keselamatan pekerja dan keberlangsungan operasi.
Beberapa contoh keadaan darurat yang mungkin terjadi selama pengoperasian unit
adalah: Kondisi Unit Tergelincir, Terbalik, atau Amblas: Jika unit tergelincir,
terbalik, atau amblas, tindakan pertama yang harus diambil adalah memastikan
keselamatan semua orang di sekitar area. Kemudian, lakukan tindakan pemulihan
yang diperlukan, seperti menggunakan peralatan tambahan atau bantuan untuk
mengangkat atau mengevakuasi unit dengan aman.Kondisi Jalan Licin atau Berdebu:
Jika jalan menjadi licin atau berdebu, pengemudi harus menyesuaikan kecepatan
dan jarak pengereman sesuai kondisi jalan. Selain itu, memasang rantai atau ban
khusus jika diperlukan dapat membantu meningkatkan traksi dan pengendalian
unit.Kegagalan Sistem Elektrikal Unit: Jika terjadi kegagalan sistem
elektrikal, operator harus segera menghentikan unit dan memeriksa akar penyebab
masalah. Pengecekan dan pemulihan sistem sesuai dengan petunjuk manual pabrikan
atau dengan bantuan teknisi terlatih dapat membantu memulihkan kinerja unit
dengan aman.Kondisi Darurat Medis: Jika terjadi keadaan darurat medis pada
operator atau pekerja lainnya, segera berikan pertolongan pertama dan minta
bantuan medis segera. Mengamankan area dan memberikan bantuan pertolongan
pertama yang tepat sebelum bantuan medis tiba sangat penting dalam situasi ini.Kondisi
Cuaca Ekstrem: Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti badai, hujan lebat, atau
salju, perlu dilakukan tindakan pencegahan seperti menghentikan operasi dan
mengamankan area kerja. Pastikan untuk mengikuti pedoman keselamatan cuaca
ekstrem yang ditetapkan untuk memastikan keselamatan semua pekerja di area
tersebut.
No comments:
Post a Comment