Saturday, 21 October 2023

Standard Pengoperasian Unit Alat Berat (Alat Angkut , Alat Angkat dan Alat Muat)

 

Standard Pengoperasian  Unit Alat Berat (Alat Angkut , Alat Angkat dan Alat Muat)

1. P2H (Pengecekan &  Pemeliharaan Harian)

2. Standar Keselamatan

3. Standar teknik pengoperasian unit

4. Administrasi/ Laporan

5. Instruksi/ Perintah kerja Work Order

6. Keadaan darurat

7. Parkir Unit

8. Mobilisasi Unit

9. Bahaya dan Resiko Muatan

10. Standar pemeliharaan rutin unit

 

Lingkup alat berat

1.       Dump Truck

2.       Fuel Truck/ Water Tank Truck

3.       Truck Crane

4.       Mobile Crane

5.       Crawler Crane

6.       Excavator

7.       Bulldozer

8.       Motor Grader

9.       Vibro Compactor

10.   Wheel Loader

11.   Forklift

 

Berikut adalah rangkuman singkat dari standar pengoperasian unit alat berat yang mencakup berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pengoperasian harian:

·         P2H (Pengecekan & Pemeliharaan Harian): Melakukan pemeriksaan harian dan pemeliharaan terhadap unit alat berat untuk memastikan bahwa semua komponen berfungsi dengan baik sebelum digunakan.

·         Standar Keselamatan: Mematuhi protokol keselamatan yang ditetapkan, termasuk penggunaan peralatan pelindung diri (APD), membawa KIMPER, mengikuti prosedur darurat, dan memastikan keamanan pekerja dan lingkungan sekitar.

·         Standar Teknik Pengoperasian Unit: Mengikuti prosedur operasional yang ditetapkan secara tepat, termasuk penggunaan peralatan dan pengaturan yang benar, dan pemahaman terhadap fungsi dan kontrol unit.

·         Administrasi/Laporan: Melakukan pencatatan data dan pelaporan terkait aktivitas pengoperasian unit, termasuk catatan jam kerja, laporan pemeliharaan, dan laporan inspeksi.

·         Instruksi/Perintah Kerja (Work Order): Mengikuti instruksi kerja yang ditetapkan untuk tugas spesifik, termasuk tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

·         Keadaan Darurat: Mengetahui prosedur penanganan darurat dan tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat atau keadaan yang berisiko.

·         Parkir Unit: Memastikan unit diparkir dengan aman dan sesuai dengan aturan yang berlaku, termasuk penggunaan rem tangan dan menyesuaikan posisi unit agar tidak mengganggu lalu lintas atau operasi lainnya.

·         Mobilisasi Unit: Memastikan bahwa proses perpindahan atau mobilisasi unit dilakukan dengan aman, termasuk pemeriksaan sebelum perjalanan dan penerapan prosedur pengangkutan yang aman.

·         Bahaya dan Risiko Muatan: Mengetahui dan memahami risiko terkait dengan muatan yang diangkut, termasuk berat, kestabilan, kondisi jalan dan tata cara penanganan untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan.

·         Standar Pemeliharaan Rutin Unit: Melakukan pemeliharaan rutin terhadap unit alat berat, termasuk pemeriksaan berkala, pergantian suku cadang, dan perawatan umum untuk memastikan kinerja optimal dan umur panjang unit.

 

 

P2H ( Pemeriksaan & Pemeliharan Harian)

Form Checklist Unit (P2H) yang wajib disikan oleh operator/ driver  sebelum mengoperasikan unit/kendaraan

Pemeriksaan meliputi.

1. Pemeriksaan  bagian engine  air radiator/air wiper, pengecekan oli engine , check oil power steering, minyak rem,v-belt radiator. Water separator.

2. Pemeriksaan chasis body pengaman radiator. Spring bagian depan/belakang,. Vessel dump/ tutup vessel.

3. Pemeriksaan bagaian electrical  pemeriksaan aki/ battery, kabel aki, lampu-lampu rotary, klakson, lampu sign, Panel-panel Indikator tekanan angi/ Fuel/HM/ Temperature Engine/RPM/Battery dll

4. Pemeriksaan Cabin , pemeriksaan perlengkapan alat keselamatan safety belt , APAR, kotak P3K, Spion

5. Pemeriksaan Ban.  Pemeriksaan tekanan angin  ban depan / belakang, pemeriksaan baut roda.

 

Standar Keselamatan Pengoperasian unit

SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah ditetapkan harus diikuti dengan ketat untuk memastikan keselamatan dalam pengoperasian uni untuk diikuti dengan cermat.

1. Pastikan bahwa start engine dilakukan ketika semua panel kontrol dalam kondisi aman, dan pengoperasian transmisi disesuaikan dengan beban laju kendaraan dan beban muatan kendaraan.

Untuk memastikan pengoperasian awal yang aman, gunakan gigi transmisi rendah (posisi 1) pada saat pertama kali menjalankan unit dan diikuti oleh gigi transmisi rendah untuk kondisi berikutnya.

Ketika menanjak, pastikan untuk menggunakan gigi transmisi rendah, terlepas dari apakah muatan ada atau tidak. Pastikan bahwa RPM tetap di bawah 2000 RPM untuk mengoptimalkan keamanan dan performa kendaraan. Ketika kendaraan berjalan menurun, pastikan untuk menggunakan gigi transmisi rendah dan mempertahankan RPM di bawah 2000 RPM. Gunakan juga exhaust brake sebagai bantuan tambahan untuk mengendalikan laju kendaraan secara efektif.

Mematuhi standar keselamatan ini sangat penting untuk mencegah risiko kecelakaan dan memastikan pengoperasian unit yang aman dan efisien. Selalu periksa SOP yang berlaku dan pastikan untuk mempraktikkannya secara ketat setiap saat.

2. Pengoperasian unit dump truck saat mundur untuk mengisi muatan adalah tugas yang memerlukan perhatian ekstra terhadap lingkungan sekitar dan prosedur keselamatan. Panduan yang Anda sebutkan menekankan langkah-langkah penting untuk memastikan keamanan selama proses mundur. Berikut adalah ringkasan dari panduan yang disebutkan: Gunakan gigi transmisi mundur untuk memastikan truk bergerak mundur secara lancar dan terkendali. Hidupkan lampu hazard untuk memberi tahu pengguna jalan lain bahwa truk sedang mundur. Ini penting untuk mencegah kemungkinan kecelakaan atau insiden dengan kendaraan lain di sekitar area kerja. Klakson tiga kali untuk memberi tahu pekerja atau pengguna jalan lain bahwa truk akan mundur. Ini penting untuk memperingatkan orang-orang di sekitar area kerja dan mengurangi risiko kecelakaan. Mundur perlahan dengan memperhatikan panduan dari spion, terutama dengan memperhatikan arah posisi alat muat dan lampu kabin excavator. Ini akan membantu Anda mengatur arah dan posisi truk dengan aman dan efisien selama proses pengisian muatan.

3. Dumping muatan  di area terbuka dengan dipandu alat berat excavator sama dengan pengoperasian unit pada saat mengisi muatan  ( loading muatan), terkecuali di area bebas terbuka pastikan unit mundur sampai pada bagian batas bund wall pengaman dan pastikan unit berada di posisi lahan yang rata.

4. Pengoperasian unit dump truck saat melakukan hauling panjang merupakan tugas yang memerlukan kewaspadaan dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku. Berikut adalah ringkasan dari panduan yang Anda sebutkan: Patuhi aturan kecepatan: Pastikan untuk mengoperasikan unit dump truck dengan kecepatan yang sesuai dengan peraturan lalu lintas yang berlaku. Ini penting untuk mencegah kecelakaan dan memastikan keselamatan di jalan.Gunakan kecepatan rata-rata yang sesuai: Ketika beroperasi di jalan tambang, patuhi kecepatan rata-rata sekitar 40 km/jam. Di area smelter atau pabrik, patuhi kecepatan maksimum 20 km/jam. Mengikuti batasan kecepatan ini akan membantu dalam menjaga keselamatan dan efisiensi selama operasi. Hindari mendahului di tikungan: Dilarang mendahului kendaraan lain saat berada di tikungan. Hal ini penting untuk mengurangi risiko tabrakan atau insiden di jalan yang dapat terjadi karena kurangnya pandangan di tikungan.Berhenti di lokasi persimpangan: Ketika mendekati persimpangan, berhenti sejenak sampai Anda yakin bahwa jalan didepan aman untuk dilalui. Ini adalah tindakan pencegahan yang penting untuk mencegah kemungkinan kecelakaan atau insiden di persimpangan.

5. Parkir unit dengan benar saat mengalami kerusakan atau breakdown sangat penting untuk menjaga keamanan di area kerja dan mencegah kemungkinan insiden atau kecelakaan. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti saat memarkir unit yang mengalami masalah: Pastikan unit diparkir dengan aman: Pastikan unit yang mengalami kerusakan diparkir di tempat yang tidak mengganggu jalur operasi unit lainnya. Ini akan membantu mencegah kemacetan atau gangguan lain dalam operasi di area tersebut. Hidupkan lampu hazard: Aktifkan lampu hazard untuk memberi tahu pengguna jalan lainnya bahwa ada kendaraan yang mengalami masalah di tempat itu. Tindakan ini akan membantu mengurangi risiko tabrakan atau insiden di sekitar area parkir.Pastikan rem tangan dalam posisi ON: Pastikan tuas rem tangan dalam posisi ON untuk memastikan bahwa unit tetap stabil dan tidak bergerak secara tiba-tiba selama parkir. Pasang safety cone atau segitiga pengaman: Pasang tanda pengaman seperti safety cone atau segitiga pengaman di sekitar unit untuk memberi tahu pengguna jalan lainnya tentang adanya kendaraan yang berhenti di tempat tersebut. Langkah ini akan membantu mencegah kemungkinan kecelakaan atau tabrakan dengan unit yang berhenti. Gunakan ganjal ban jika diperlukan.

Administrasi / Laporan

Administrasi laporan checklist unit (P2H) dan catatan jam kerja (HM) merupakan praktik penting dalam pengelolaan unit alat berat. Ini membantu dalam pemeliharaan yang efektif dan pemantauan kinerja unit selama operasi. Berikut adalah beberapa poin penting yang harus dicatat dalam administrasi laporan ini:

Laporan P2H (Pengecekan & Pemeliharaan Harian): P2H harus mencakup pemeriksaan harian terhadap unit, termasuk pemeriksaan fisik, sistem kelistrikan, sistem hidrolik, sistem rem, dan komponen penting lainnya. Setiap temuan perlu dicatat dan tindakan perbaikan yang diambil juga harus dicatat dengan jelas. Catatan Jam Kerja (HM): Catatan jam kerja mencakup waktu mulai dan selesai kerja, termasuk jeda istirahat. Hal ini membantu dalam memantau pemakaian waktu dan penggunaan unit secara efisien, serta memungkinkan perencanaan perawatan rutin berdasarkan jam operasional yang telah digunakan. Lokasi dan Jenis Kegiatan: Catatan tentang lokasi di mana unit digunakan dan jenis kegiatan atau material muatan yang ditangani juga perlu dicatat. Hal ini membantu dalam memahami kondisi operasional unit di berbagai lingkungan kerja dan jenis tugas yang dijalankan. Sesuai banko/Form yang diberikan.

Tindak lanjut terhadap laporan kerusakan unit merupakan langkah penting dalam menjaga kinerja optimal unit dan mencegah gangguan operasi unit yang menyebabkan kecelakaan. Pelaporankerusakan unit atau temuan hasil P2H dilaporkan kepada Pengawas Lapangan untuk segera diambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pelaporan Setelah Perbaikan: Setelah unit diperbaiki, operator atau pengemudi harus melaporkan kepada pengawas lapangan bahwa perbaikan telah selesai dan unit siap untuk digunakan kembali dan  pengawas lapangan dapat memastikan bahwa unit beroperasi dengan aman dan efisien setelah perbaikan.

Keadaan Darurat

Keadaan darurat dalam pengoperasian unit dapat melibatkan berbagai situasi yang memerlukan tindakan cepat dan tepat guna menjaga keselamatan pekerja dan keberlangsungan operasi. Beberapa contoh keadaan darurat yang mungkin terjadi selama pengoperasian unit adalah: Kondisi Unit Tergelincir, Terbalik, atau Amblas: Jika unit tergelincir, terbalik, atau amblas, tindakan pertama yang harus diambil adalah memastikan keselamatan semua orang di sekitar area. Kemudian, lakukan tindakan pemulihan yang diperlukan, seperti menggunakan peralatan tambahan atau bantuan untuk mengangkat atau mengevakuasi unit dengan aman.Kondisi Jalan Licin atau Berdebu: Jika jalan menjadi licin atau berdebu, pengemudi harus menyesuaikan kecepatan dan jarak pengereman sesuai kondisi jalan. Selain itu, memasang rantai atau ban khusus jika diperlukan dapat membantu meningkatkan traksi dan pengendalian unit.Kegagalan Sistem Elektrikal Unit: Jika terjadi kegagalan sistem elektrikal, operator harus segera menghentikan unit dan memeriksa akar penyebab masalah. Pengecekan dan pemulihan sistem sesuai dengan petunjuk manual pabrikan atau dengan bantuan teknisi terlatih dapat membantu memulihkan kinerja unit dengan aman.Kondisi Darurat Medis: Jika terjadi keadaan darurat medis pada operator atau pekerja lainnya, segera berikan pertolongan pertama dan minta bantuan medis segera. Mengamankan area dan memberikan bantuan pertolongan pertama yang tepat sebelum bantuan medis tiba sangat penting dalam situasi ini.Kondisi Cuaca Ekstrem: Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti badai, hujan lebat, atau salju, perlu dilakukan tindakan pencegahan seperti menghentikan operasi dan mengamankan area kerja. Pastikan untuk mengikuti pedoman keselamatan cuaca ekstrem yang ditetapkan untuk memastikan keselamatan semua pekerja di area tersebut.

 

MATERI SAFETY TALK

  Safety TalK/Briefing Pagi/P5M : Safety talk ialah sebuah cara agar mengingatkan perkerja yang mengenai pentingnya kesehatan serta kesela...